Muslimah Paling Bahagia adalah Dia yang Senantiasa Menjaga Hati

https://jurnal.istdt.com/Muslimah Paling Bahagia adalah Dia yang Senantiasa Menjaga Hati

“Untukmu Wanita..

Jadilah kamu wanita itu

Yang menjadikan rasa malu sebagai mahkota dirimu

Yang menjadikan iman dan cinta sebagai

dasar tindakan kebaikan dalam hidupmu

Yang menjadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu

Yang menjadikan rasa kecewa sebagai

bagian dari pembelajaran hidup,

dalam proses menuju pribadi yang dewasa dan bersahaja”

Muslimah paling bahagia, dialah yang senantiasa mematuhi perintah Allah SWT dan berusaha menjauhi apa yang Allah SWT tidak sukai. Dia senantiasa menjaga dirinya, menjaga hatinya, menjaga jiwa dan fisiknya agar selalu berada dalam ruang lingkup keimanan dan keikhlasan di jalan Allah SWT.

Salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan setiap muslimah yang beriman yaitu tentang bagaimana dia menjaga hati. Menjaga hati dari sesuatu yang diharamkan Allah SWT, Menjaga hati dari apa yang dapat menimbulkan benih – benih kerusakan bagi hatinya yang suci. Karena hati dapat menjadi sakit bilamana dia tidak dirawat dengan baik, tidak diperhatikan dengan teliti dan hati – hati. Bahkan kabar buruknya, hati bisa menjadi mati jika dia tidak diberi asupan – asupan yang baik, yakni cahaya keimanan.

Allah SWT sangat memuliakan kaum wanita, lalu bagaimana mungkin kita sebagai wanita tidak menjaga diri kita dengan sebaik – baiknya. Bagaimana perasaan Allah jika diri kita sendiri abai. Bicara soal menjaga hati, pernahkah kita berfikir apa definisi sesungguhnya dari menjaga hati? Khususnya bagi seorang muslimah. Sebagai seorang hamba, tentunya kita harus menjadikan Allah sebagai pemilik nomer satu dari hati kita, kita tidak boleh menduakannya dengan suatu apapun. Baik itu kecintaan kita kepada manusia, makhluk, ataupun harta benda. Karena sejatinya yang berhak atas diri kita hanyalah Allah SWT.

Bagaimana kiat – kiat untuk menjaga hati bagi seorang muslimah. Beberapa poin dibawah ini akan membahas sikap, dan perilaku yang seharusnya dimiliki seorang muslimah agar dia bisa lebih mudah untuk menjaga hati. Diantaranya :

1. Memiliki hubungan yang baik dengan Allah SWT

Muslimah yang taat, dia akan senantiasa menjaga hubungannya dengan Allah SWT dengan sangat baik. Dia akan berusaha untuk membuat Allah Bahagia dengan setiap akhlak dan perilakunya yang mulia. Tidak ada manusia yang sempurna, namun dengan ikhtiar sedikit demi sedikit berusaha untuk berperilaku baik, beribadah sesuai dengan syariat, tentunya akan menambah erat ikatan kita dengan Allah SWT. Begitupun jika suatu saat kita diberikan perasaan tertarik pada lawan jenis, dan kita takut tidak bisa menahan diri, maka Allah lah yang akan menjadi sandaran terbaik kita untuk berpegang dan bersandar, Agar hati kita tetap terjaga.

2. Menjaga kehormatan dan rasa malu

Penting bagi seorang muslimah mempunyai sifat malu dan menjadikan harga dirinya sebagai kehormatan baginya. Karena, jika rasa malu itu telah luntur atau bahkan tidak dimilki oleh seorang muslimah, maka keburukan akan menimpanya. Iffah dan Izzahnya sebagai soarang muslimah akan hilang, dan tidak ada lagi yang akan memandangnya sebagai wanita terhormat, dia akan direndahkan dan diremehkan oleh orang – orang yang tidak bertanggungjawab. Lalu dimanakah rasa malu itu harus dijaga, tetunya dalam kehidupan nyata dan di sosial media. Jangan sampai dengan mudahnya kita mengumbar aurat di sosial media yang bahkan kita sendiri tidak tahu, siapa saja orang yang akan melihatnya, dan itu akan menjadi tabungan dosa jariyah yang tidak ada ujungnya, naudzubillahiminzalik.

3. Menjaga interaksi dengan lawan jenis

Menjaga interaksi dengan lawan jenis merupakan salah satu jalan agar hati tetap terjaga dari hal–hal yang tak disukai Allah SWT. Muslimah yang berusaha untuk menjaga diri dari hubungan  atau sesuatu yang mendekatkannya dengan zinah berarti dia telah menjaga dua kehidupan. Yang pertama yaitu kehidupannya, yang kedua yaitu kehidupan seseorang yang lainnya. Karena laki – laki yang baik tidak akan berani mendekati perempuan tanpa ada tujuan lain selain pernikahan, begitupun perempuan yang baik akan menjaga diri dan kehormatannya sebagai bentuk ikhtiar terbaik dalam masa penantian.  Dan hubungan yang Allah SWT tidak suka dan tidak ridho, hanya akan membawa pada muara kerusakan yang nyata.

4. Selalu berdo’a kepada Allah SWT

Jika ikhtiar telah dilakukan, maka ada satu lagi yang tak boleh terlupakan, yaitu do’a. Selain dapat menjadi jalan untuk selalu mengingat Allah SWT. Do’a juga merupakan bentuk dari penghambaan kita sebagai seorang hamba kepada dzat yang Maha Agung. Yang tanpa-Nya, kita bagaikan kapas yang terombang – ambing dilangit tanpa arah, tanpa tujuan. Berdo’a sebagai wasilah jalan menuju keselamatan, kemudahan dalam menjalani hidup yang berkah. Berdo’alah kepada Allah SWT agar kita diberikan kekuatan untuk bisa menjaga diri dengan baik, menjaga hati dari yang diharamkan, dan senantiasa belajar menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan agar mempermudah kita sebagai seorang Muslimah untuk berikhtiar menjaga hati.

Mari belajarlah dari kehidupan para istri nabi, dan para sahabiyah nabi yang selalu mengandung banyak hikmah. Melalui kisah Siti Fatimah kita belajar untuk sabar dalam penantian yang penuh dengan kepasrahan kepada Allah SWT. Melalui Siti Mariam kita belajar bagaimana menjaga kesucian diri dengan hanya berharap kepada Allah. Dan dari bunda Khadijah kita belajar menjadi Wanita yang mandiri juga terhormat, dan masih banyak lagi kisah teladan dari para wanita shalihah lainnya.

Maukah kamu menjadi salah satu Muslimah yang bahagia?

Maukah kamu menjadi salah satu Muslimah yang Allah cintai?

Maukah kamu menjadi salah satu Muslimah yang senantiasa selalu berusaha menjaga diri?

Mari sama – sama kita belajar untuk terus bertumbuh dalam keta’atan kepada Allah, mengerjakan amar ma’ruf nahi munkar, saling tolong menolong dalam kebenaran dan kesabaran. Semoga tulisan ini sedikit banyak dapat menjadi pembelajaran bagi penulis serta pembaca yang lainnya.

Salam Sayang,

Penulis

(@chintyahuraiyah / Debi Chintya Dewi)

Cek juga  Jurnal karya santri SMK Daarut Tauhiid

IST/OSIS SMK Daarut Tauhiid