Sang Ayah
Orang tua pastinya akan selalu menyayangi anak-anaknya. Sampai kapanpun itu, sampai ayah menua, ia akan tetap dengan tangan terbuka menerima dan menyayangi buah hatinya.
Seperti yang terlihat dalam buku Sh*it My Dad Says karya Justin Halpern yang masuk dalam daftar New York Times Bestseller ini.
Di mana Ted Halpern yang berusia 28 tahun terpaksa kembali tinggal dengan sang ayah yang sudah berusia 73 tahun, setelah didepak kekasihnya.
Kembali hidup bersama sang ayah membuatnya menyadari bahwa ia merasakan banyak hal konyol bersama sang ayah, dan itu menghiburnya tentu juga menggambarkan kasih ayah yang tak lekang oleh waktu.
2. Pahlawan yang menanamkan nilai luhur dan kebaikan
Peran ayah memang tak kalah penting dari peran ibu. Karena ayah juga memiliki bagiannya tersendiri dalam keluarga. Selain mencari nafkah, ayah juga pastinya ikut menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak-anaknya.
Di sinilah sisi pahlawan ayah dalam keluarga terlihat. Sebagaimana yang tertulis dalam buku Terima Kasih Bapak karya Yosay Aulia.
Yosay Aulia menuturkan perkembangan dirinya dari masa kecil hingga menjadi seorang ibu dari sudut pandang hubungan ayah dan anak.
Bagaimana seorang ayah menanamkan makna beragama, toleransi, kemampuan berpikir kritis, dan semangat juang tercermin dalam tiap kejadian yang dilalui Yosay.
Dari berbagai cerita yang disampaikan, ada nilai yang bisa dipetik sebagai pembelajaran hidup, terutama untuk anak perempuan.
3. Ayah juga bisa melakukan yang ibu lakukan
Ayah bukan cuma pahlawan untuk mencari pundi-pundi dan memenuhi kebutuhan dalam rumahmu. Ayah juga bisa melakukan yang ibu lakukan. Contohnya saja memasak.