MUSLIM PALING DERMAWAN
MUSLIM PALING DERMAWAN
Bermula pada satu obrolan tiga orang sahabat yang berbicara tentang siapakah orang yang paling dermawan di antara kaum muslimin.
Orang pertama berkata, “Menurut saya muslim yang paling dermawan adalah Abdullah bin Jafar”
Orang kedua berkata, “Tidak bisa, kalo menurut saya muslim yang paling dermawan itu adalah Qaish bin Sa’ad”
Orang ketiga berkata, “Justru kalian berdua keliru, menurut saya, muslim yang paling dermawan sejauh ini adalah Qaish bin Sa’ad Arabah Al-ausi”
Ketiga orang tersebut saling menegaskan pailihannya masing-masing, hingga suaranya semakin keras dan diatara meraka tidak ada satupun yang mau mengalah.
Perdebatan mereka bertiga menarik perhatian banyak orang, yang pada akhirnya banyak orang mendatanginya. Orang-orang mengelilingi mereka bertiga, mereka ingin mengatahui dengan jelas apa yang sedang diperdebatkan. Setelah tahu duduk permasalahannya, ada salah satu dari banyak orang yang mengelilingi ketiga orang ini, dia berkata, “Perdebatan ini sampai kapanpun tidak akan pernah selesai jika diantara kalian sama sekali tidak tahu kebenaran yang sesungguhnya, maka alangkah lebih baiknya kalian temui satu persatu orang yang kalian anggap paling dermawan itu, lalu uji mereka hingga kalian tahu mana diantara mereka yang paling dermawan”
Saranpun akhirnya disetujui oleh mereka bertiga, dan masing-masing Menyusun rencana dan menyiapkan apa saja yang akan di ujikan kepada orang yang meraka anggap paling dermawan.
***
Lelaki pertama pergi ke rumah Abdullah bin ja’far. Dia bertemu Abdullah di depan rumahnya, saat itu Abdullah sedang bersiap hendak menunggang untanya dan pergi ke kebun nya.
Lelaki pertama menyapanya, “ Wahai anak paman Rasulullah, aku seorang ibnu sabil, aku tidak mempunyai keluarga”
Seketika itu, Abdullah bin Ja’far turun dari untanya dan berkata, “Naiklah unta ini, sungguh sekarang ia jadi milikmu sepenuhnya. Juga ambilah kantong dan isinya ada dipunggung unta ini, ambil pulapedang ini. Ini adalah pedang nya sayidina Ali bin Abi Thalib r.a.
Singkat cerita kembalilah lelaki pertama itu ke mekah, lalu membuka kantong yang ada di punduk unta tersebut, alangkah kagetnya ternyata, isi kantung itu pakaian dan uang dinar emas yang sangat banyak.
Lelaki ke dua pergi kerumah Qais bis Sa’ad. Tibanya di depan rumah kebetulan, Qais sedang tidur dan lelaki ke dua itu menemui pembantunya.
Dengan ramah sang pembantu menyapa serata bertanya, “Qais sedang tidur apa ada yang bisa saya bantu?”
Dia menjawab, “Sesungguhnya saya ibnu sabil, sebatang kara tidak punya keluarga”
Lalu pembantu Qais berkata, “Wahai ibnu sabil ini ada kantong, didalamnya ada tujuh ratus dinar, itu adalah semua harta yang aku miliki. Biarlah nanti aku beritahukan kepada tuan Qois.
Beranjak dari situ, sang pembantu mengajak lelaki itu ke kandang unta, lalu mempersilahkan untuk mengambil salah satu yang disukainya.
Setelah mengambil satu ekor unta, kemudian lelaki itu mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada sang pembantu, lalu pergi menuju Masjidil Haram.
Ketika Qais bin Sa’ad bangun, sang pembantu mengabarkan perihal lelaki tadi kepadanya. Qais senang dengan apa yang telah dilakukan oleh pembantu itu. Dia berterimakasih serta mengganti uang tujuh ratus dinar yang diberikan kepada lelaki yang tadi.
Singkat cerita lelaki kedua sampai di mekah dengan membawa unta dan uang sejumlah tujuh ratus dinar.
Disisi lain, lelaki ke tiga pergi ke rumah Arabah. Dia menjumpai Arabah di depan rumah, saat hendak pergi ke masjid. Arabah adalah seorang yang buta. Dia bergantung kepada seorang budak yang membantunya mengantar ke masjid.
Lelaki ketiga itu menyapa lalu berkata, “Wahai Arabah, aku ibnu sabil dan aku tidak punya keluarga.”
Seketika Arabah sepontan menjawab, “Ambilah, budaku ini, dia satu-satunya harta yang aku miliki.”
Singkat cerita setelah memberikan budaknya, Arabah berjalan dengan merab-raba pada dinding menuju masjid. Sementara lelaki ketiga itu membawa budak yang ia dapatkan dari Arabah ke mekah.
Singkat cerita setelah mereka menunaikan tugasnya masing-masing dalam menguji siapa muslim yang paling dermawan, lalu meraka berkumpul Kembali dan orang-orang berkumpul di sekeliling tiga orang tersebut. Merekapun menceritakan apa yang mereka alami satu persatu.
Bagaimanakah akhirnya orang-orang itu memutuskan? Siapa yang paling dermawan?
Ketiga orang itu sepakat dan mengatakan bahwa, “Tiga orang yang mereka datangi masing-masing adalah orang yang dermawan, akan tetapi Arabah muslim yang paling dermawan, karena dia memberika semua harta yang dimilikinya. Padahal dia sangat memerlukannya, yaitu budak yang menuntunnya berjalan menuju masjid.
by : M U S A
📲 Informasi SMK DT :
http://wa.me/6285520700045
(Humas – SMK DT)
Klik untuk mengetahui