JODOH CERMINAN DIRI

JODOH CERMINAN DIRI

Ketika hati dan logika tidak berpendapat sama

Saling memiliki pilhan

Dan tidak mungkin bisa di paksakan

Karena langkahnya adalah sebuah keyakinan

 

Dalam sebuah perjalanan kisah seorang pemuda shalih dan cerdas, suatu masa pencarian seorang muslimah shalihah yang cerdas seperti dirinya. Maka dia mengembara dari satu kota ke kota lainnya, untuk menemukan kekasih impiannya.

Suatu masa, dia berjalan menuju kabilah di Yaman. Di tengah perjalanan berjumpa dengan seorang lelaki, hingga akhirnya berjalan bersama.

Pemuda itu menyapa lelaki tersebut, “Wahai tuan, apakah kamu bisa membawaku dan aku membawamu?”

Sepontan lelaki itu menjawab (dengan wajah bingung), “Hai bodoh, kamu ini bagaimana? Aku menunggang kuda dan kamu pun menuggang kuda. Bagaimana kita bisa saling membawa?”

Pemuda itu diam saja ketika mendengar jawaban lelaki terebut. Kemudian keduanya melanjutkan perjalanan. Setibanya mereka melewati satu kampung. Kampung itu dikelilingi banyak kebun yang masanya siap panen.

Lalu pemuda itu bertanya, “Menurut tuan, apakah buah-buahan itu sudah dimakan oleh pemiliknya, atau belum ya?”

Sepontan, lelaki itu menjawab (dengan expresi bingung), “Pertanyaanmu aneh sekali! Kamu sendiri melihat bahwa buah-buahan itu masih ada di pohonnya dan belum di panen, tapi kenapa kamu tanya, apakah buah-buahan itu sudah di makan oleh pemiliknya atau belum?” pemuda itu pun hanya diam dan tidak menjawabnya.

Kemudian keduanya kembali melanjutkan perjalanan. Baru sebentar berjalan, mereka bertemu dengan orang-orang yang sedang mengiring jenazah.

Lalu pemuda itu berkata, “Tuan, menurutmu yang diiring dalam keranda itu masih hidup atau sudah mati, ya?”

Lelaki itu semakin bingung dengan pertanyaan-pertanyaan dari pemuda tersebut, lalu dijawablah, “Sungguh aku semakin tidak paham denganmu. Aku tidak penah menemukan pemuda yang lebih bodoh darimu. Ya jelas! Jenazah itu dibawahanya untuk di kuburkan. Tentunya dia sudah mati.” Pemuda itupun hanya bisa terdiam tanpa membahas Kembali pertanayaan itu.

Singkat cerita keduanya tiba di rumah lelaki itu, kemudian lelaki itu mengajak si pemuda untuk menginap di rumahnya, sebab pemuda itu terlihat sangat letih.

Lelaki itu mempunyai seorang anak gadis yang sangat catik juga cerdas.

Begitu tahu ada seorang tamu menginap, anak gadisnya itu bertanya,”Wahai ayah siapakah dia?”

Lelaki itu menjawab, “Dia itu adalah pemuda yang paling bodoh yang pernah aku temui selama hidup” jawab sambil tersenyum sedikit aneh.

Anak gadisnya malah penasaran. Dia mengejar pertanyan berikutnya, “Bodoh bagaimana?” (dengan wajah penasaran)

Kemudian ayahnya langsung bercerita tentang bagaimana awal pertemuannya dengan pemuda itu dan segala perkataan dan pertanyaanya.

Singkat cerita setelah mendengar ayah nya berbicara lalu, anak gadis bertakata, “ Ayah ini bagaimana mungkin pemuda itu dibilang bodoh. Justru menurutku dia itu sanagat cerdas dan pandai. Ayahnya pun heran, pandai bagaimana nak?

Gadis itu menajawab, “Jadi begini yah”

  1. Pertanyaan pertama, “Apakah kamu bisa membawaku dan aku membawamu?” maksudnya adalah apakah kitab isa saling berbincang-bincang sehingga bisa membawa kita pada susasan yang lebih akrab
  2. Pertanyaan kedua, “Menurut tuan, apakah buah-buahan itu sudah dimakan oleh pemiliknya, atau belum ya?” yang ia maksdukan itu apakah pemiliknyasudah menjualnya ketika sebelum dipanen, atau belum? Sebab, jika telah menjualnya, tentunya sang pemilik kebun akan lebih awal untuk bisa menikmati hasil dari kebun, dan bisa membelanjakan untuk keperluan keluarganya.
  3. Pertanyaan ketiga, “Menurutmu yang diiring dalam keranda itu masih hidup atau sudah mati, ya?” maksudnya, apakah jenazah itu memiliki anak yang mungkin bisa melanjutkan perjuangannya atau tidak.

Setelah mendengar penjelasan dari putrinya, lelaki itu pun langsung keluar menemui pemuda itu, dia meminta maaf atas perkataannya yang membodoh-bodohkan pemuda itu. Keduanya lalu berbincang-bincang. Lalu lelaki itu menjelaskan seperti apa yan di ceritakan putrinya.

Mendengar hal itu, sang pemuda dengan wajah kagum bertanya, “Sungguh , saya yakin itu bukan lahir dari pikiranmu sendiri dan bukan perkataanmu, demi Alloh, katakanlah kepadaku siapa yang menatakannya?.

Lelaki itu menjawab, “Yang mengatakan hal itu adalah putriku”

Spontan pemuda itu berkata, “Tuan apakah engkau sudi menikahkan putrimu denganku?”

Lelali tu menjawab, “Ya, baiklah jika itu maumu, dan jika putriku setuju maka akan kunikahkan engkau dengannya”

Singkat cerita menikahlah pemuda itu dengan seorang muslimah cantik juga cerdas, sesuai yang dia impikan. Setelah perjuangannya dalam sebuah pencarian akhirnya Alloh pun menakdirkannya untuk bertemu.

Teman-teman yang baik bisa kita belajar dari kisah ini bahwa, sebuah perjuangan itu tidak selamanya mudah, pasti ada teka-teki yang harus kita selsaikan sebelum Alloh benar-benar pertemukan dengan kekasih impian. Supaya kita sungguh-sungguh dulu dalam memperbaiki dan memantaskan diri, agar diri kita pun benar mantap dalam melangkah ke perjelanan selanjutnya.

Salam perjuangan untuk semua siglellillah, tetaplah berusaha dan jangan putus asa, karena sesungguhnya selau ada peranan Alloh dalam setiap perjalanan kita.

 

By. M U S A

 

📲 Informasi SMK DT :
http://wa.me/6285520700045
(Humas – SMK DT)

 

Klik untuk mengetahui

Instagram SMK DT

Tiktok SMK DT

Youtube SMK DT

Jurnal OSIS SMK DT

Instagram OSIS SMK DT

Youtube OSIS SMK DT

Add a Comment

Your email address will not be published.